Berjabat tangan merupakan salah satu hal yang dipandang sebagai suatu sikap yang sopan dan ramah, khususnya di Indonesia.
Masyarakat Indonesia biasanya berjabat tangan atau bersalaman untuk :
– Menyambut atau silaturahmi
– Memberikan penghormatan
– Menyepakati sesuatu atau bekerjasama
Berjabat tangan biasanya dilakukan oleh antar masyarakat, antar tokoh politik, antar pemimpin, dan juga antar para pejabat dengan masyarakat untuk saling menyapa.
Berjabat tangan atau bersalaman menjadi salah satu budaya di Indonesia yang setiap hari dilakukan oleh masyarakatnya. Hal ini menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi masyarakat Indonesia. Namun kebiasaan baik ini sempat terhilang atau tidak dilakukan oleh masyarakat Indonesia karna adanya pandemi Covid-19. Pada saat pandemi Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Dalam kebijakan PPKM tersebut masyarakat dihimbau untuk menjaga jarak dan mengurangi bersentuhan satu sama lain. Pandemi yang berjalan kurang lebih selama tiga tahun di Indonesia membuat masyarakat harus membiasakan diri untuk menjaga jarak dengan tidak bersentuhan seperti bersalaman satu sama lain. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan diberbagai negara lain juga yang terkena pandemi Covid-19.
Baru-baru ini muncul sebuah video dimedia sosial berdurasi 25 detik yang memperlihatkan Aripin seorang ketua DPRD Luwu Timur Sulawesi Selatan yang terlihat mengabaikan jabat tangan dari seorang warga.
Aripin merupakan Ketua DPRD Luwu Timur Sulawesi Selatan yang dilantik pada tanggal 27 Januari 2022. Sebelumnya ia terpilih untuk menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Luwu Timur Sulawesi Selatan periode 2021-2026. Beliau juga pernah menjadi Kepala Desa Bantilang Kecamatan Towuti Luwu Timur. Saat menjabat sebagai Kepala Desa, Aripin mewajibkan warganya untuk menanam merica atau lada, dan sampai saat ini desa tersebut menjadi salah satu lumbung merica.
Pada tanggal 6 Maret 2023 Aripin hendak mengikuti sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur Sulawesi Selatan. Dalam video terlihat ia sedang berjalan memasuki gedung DPRD Luwu Timur Sulawesi Selatan, kemudian muncul seorang warga berjaket kuning serta mengenakan topi yang dikenal dengan nama Arif hendak keluar dari gedung dan mengajak Aripin bersalaman, namun terlihat Aripin mengabaikan ajakan tersebut dengan menarik tangannya ke belakang dan melewatinya begitu saja.
Beliau mengaku bahwa pada saat itu ia sedang terburu-buru karna sidang pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur akan segera dimulai. Dan beliau juga mengaku tidak memperhatikan atau tidak melihat tangan warga itu yang diulurkan kepadanya.
“Kondisi pada saat itu saya terburu-buru karena sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati segera akan dimulai sehingga saya fokus ke ruangan sidang dan tidak memperhatikan orang-orang yang ingin bersalaman dengan saya. Terkait dengan salam-salaman dengan warga saya sudah terbiasa dengan itu, hanya saja saya tidak memperhatikan sehingga saya tidak bersalaman” Ucap Aripin. Secara umum seseorang yang sedang fokus dengan suatu hal yang menguasi pikirannya memang akan mengabaikan hal lain yang ada disekitarnya.
Sikap Aripin yang terlihat dalam video tersebut menuai banyak kecaman dan kritikan dari netizen. Mengabaikan jabat tangan dari warga tersebut Aripin dinilai angkuh.
Sikap Aripin tersebut juga dievaluasi oleh partai Golkar Sulawesi Selatan. Bahkan Aripin terancam akan dicabut jabatannya sebagai Ketua DPRD Luwu Timur Sulawesi Selatan.
“Saya akan meminta DPD Golkar Sulawesi Selatan untuk melakukan evaluasi, terutama terkait penugasan Aripin sebagai Ketua DPRD Lutim” Ucap Abbas Hady, Wakil Ketua Golkar Sulsel bidang Kaderisasi dan Keanggotaan.
Tanggapan Aripin mendengar kabar tersebut ia mengaku bersedia menerima dan mengikuti keputusan yang dibuat partai Golkar untuk dirinya.
Video tersebut beredar dimedia sosial salah satunya media Tiktok, dalam kolom komentar terlihat banyak netizen yang memberikan komentar kritikan kepada Aripin atas perilaku nya yang terlihat dalam video tersebut. Komentar netizen banyak yang mengatakan Aripin jelas mengabaikan atau menolak ajakan jabat tangan dari warga tersebut, bukan karna tidak melihat tangan warga tersebut.
“tidak melihat gmna, jelas banget si Bpk tua menyodorkan tangan, Arifin langsung buang tangan ke belakang” Komentar dari salah satu akun netizen dimedia Tiktok.
Menanggapi video yang viral tersebut Aripin memberikan klarifikasi dan mengaku bahwa ia sudah menemui warga bernama Arif itu yang diakuinya sebagai sahabatnya, ia mengaku bahwa ia sudah kenal lama dengan Arif.
Aripin menemui Arif pada tanggal 15 Maret 2023 di warung kopi yang berada didaerah tempat tinggal Arif yaitu di Malili, Luwu Timur Sulawesi Selatan untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Arif.
Aripin menyesal dan mengakui perbuatannya salah, ia juga menyampaikan maaf kepada seluruh masyarakat Luwu Timur. Ia mengaku spontan dan menegaskan kembali bahwa ia tidak melihat Arif menyodorkan tangannya untuk menyalaminya.