Nasional

Anxiety

  • January 31, 2025
  • 0

Jika kita membaca judul diatas, pasti kita akan memikirkan orang yang memiliki gangguan mental, lantas seperti apa saja gejala dan cara mengatasinya? Yuk kita simak artikel ini! Kehidupan

Share:
Anxiety

Jika kita membaca judul diatas, pasti kita akan memikirkan orang yang memiliki gangguan mental, lantas seperti apa saja gejala dan cara mengatasinya? Yuk kita simak artikel ini!

Kehidupan modern seringkali penuh dengan tekanan, tantangan, dan stres yang dapat memicu kecemasan. Kecemasan/anxiety adalah respons alami dari tubuh terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman atau bahaya. Namun, ketika kecemasan menjadi berlebihan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari hari, dan mengganggu kualitas hidup juga, hal itu dapat dikatakan orang tersebut memiliki gangguan mental seperti kecemasan tersebut.

Kecemasan dapat membuat tubuh menjadi waspada dan siap untuk menghadapi situasi yang menekan, tetapi seharusnya tidak berlangsung terlalu lama dan tidak mengganggu fungsi sehari-hari.Namun, gangguan kecemasan adalah kondisi yang lebih serius di mana kecemasan menjadi berlebihan, berlarut-larut, dan mengganggu kualitas hidup seseorang. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk pekerjaan, hubungan pribadi, kesehatan fisik, dan kesejahteraan mental.

Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang umum, namun tidak dapat kita pungkiri hal ini merupakan gangguan mental yang serius juga. Dapat dikatakan gangguan mental ini sudah mempengaruhi kehidupan jutaan orang di dunia ini. Maka pada artikel ini kita akan ulas dari berbagai aspek mulai dari memahami gejala sampai mengatasinya!

Langkah pertama yang kita bisa lakukan adalah dengan memahami apa yang menjadi sumber kecemasan tersebut. Kita juga harus mengerti dan mengetahui gejala atau penyebab umum kecemasan yang berlebihan yang dialami oleh seseorang. Gejala kecemasan dapat bervariasi dari berbagai orang, namun berikut adalah gejala umum yang sering terjadi :

  • Perasaan cemas, gelisah, atau tegang yang berlebihan.
  • Pikiran yang berulang tentang kemungkinan buruk atau ancaman yang mungkin terjadi.
  • Ketegangan otot, seperti gemetar atau kaku.
  • Sulit tidur, termasuk kesulitan tidur di malam hari atau tidur yang tidak nyenyak.
  • Gangguan konsentrasi dan fokus
  • .Kepanikan, seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, dan keringat berlebihan.
  • Menghindari situasi atau tempat yang memicu kecemasan.
  • Perasaan lelah atau lemah.
  • Gangguan pencernaan, seperti mual atau diare.
  • Perubahan pola makan, seperti kurang nafsu makan atau makan berlebihan

Setelah kita sudah memahami gejala kecemasan yang umum sering terjadi pada seseorang dengan gangguan mental ini, kita akan membahas tentang penyebab – penyebab terjadinya kecemasan yang berlebihan tersebut. Beberapa penyebab umum kecemasan antara lain:

  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan kecemasan, maka seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecemasan.
  • Ketidakseimbangan kimia otak: Gangguan kecemasan bisa terkait dengan ketidakseimbangan kimia otak, seperti kadar serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak.
  • Pengalaman traumatik: Pengalaman traumatik, seperti kecelakaan, kekerasan, atau kehilangan yang mengganggu, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kecemasan.
  • Stress kronis: Stres kronis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik hubungan, dapat menjadi pemicu kecemasan.
  • Gaya hidup yang tidak sehat: Pola makan yang buruk, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap kecemasan.
  • Gaya berpikir yang tidak sehat: Pola berpikir yang tidak sehat, seperti pola pikir yang negatif, cemas berlebihan tentang masa depan, atau overthinking (berlebihan dalam merenungkan suatu hal), dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang.
  • Gangguan kesehatan mental lainnya: Kecemasan juga dapat terjadi bersamaan dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian.
  • Faktor lingkungan: Lingkungan sekitar, seperti tekanan sosial, situasi trauma, atau perubahan hidup yang signifikan, dapat menjadi pemicu kecemasan.

Cara menghadapi kecemasan

Sebuah upaya dalam menghadapi kecemasan ini tentu memelerkan waktu, dukungan yang tepat dan usaha yang besar. Dikarena ini mencakup soal kepribadian seseorang dan dari sisi pola pikir juga, bisa dikatakan perubahan diri untuk keluar dari kebiasaan tersebut. Berikut adalah beberapa  cara yang dapat membantu seseorang yang sedang mengalami kecemasan :

  • Menyadari dan mengenali kecemasan: Menyadari dan mengenali kecemasan sebagai bagian normal dari emosi manusia adalah langkah pertama dalam menghadapinya. Mengenali gejala-gejala kecemasan yang dialami serta apa yang memicu kecemasan tersebut dapat membantu dalam menghadapinya dengan lebih baik.
  • Mengelola stres: Meningkatkan keterampilan manajemen stres dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan. Teknik relaksasi, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga, dapat membantu meredakan kecemasan.
  • Menghadapi pikiran negatif: Mengenali dan menghadapi pikiran negatif yang muncul sebagai hasil dari kecemasan adalah langkah penting dalam menghadapinya. Dengan kata lain kita harus melawan pikiran negatif ini dengan menggantikan pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis atau positif yang dimana sangat membantu mengubah pikiran kita agar mengurangi rasa kecemasan tersebut.
  • Berbicara dengan orang terdekat atau konselor: Berbicara dengan orang terdekat atau seorang konselor dapat memberikan dukungan emosional dan konseling yang diperlukan dalam menghadapi kecemasan. Terapis atau konselor juga dapat membantu dalam mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat dan memberikan strategi coping (suatu upaya dari seseorang untuk mengurangi stress)  yang efektif.
  • Menerapkan pola hidup sehat: Pola hidup yang sehat, seperti pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan aktivitas fisik yang teratur, dapat membantu mengurangi kecemasan.
  • Membatasi konsumsi alkohol dan obat-obatan: Konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu dapat memperburuk kecemasan. Oleh karena itu, membatasi atau menghindari konsumsi alkohol atau obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh tenaga medis dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.
  • Menghindari pemicu kecemasan: Menghindari atau mengurangi paparan terhadap situasi atau objek yang menjadi pemicu kecemasan dapat membantu mengurangi kecemasan. Misalnya, jika seseorang mengalami kecemasan sosial, menghindari situasi sosial yang membuat cemas dapat menjadi langkah yang diperlukan.
  • Membuat to do list : sebuah catatan kegiatan yang kita secara terstruktur dan realistis dengan upaya kita merasa lebih percaya diri untuk menjalani aktivitas kita sehari hari.
  • Mendapatkan dukungan sosial: Menerima dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas dapat membantu mengurangi kecemasan. Berbicara tentang perasaan dan pengalaman kecemasan kepada seseorang yang dapat dipercaya dan memberikan dukungan emosional dapat membantu seseorang merasa didengar dan dipahami. Dalam poin ini juga bersangkutan dengan penyebab anxiety itu sendiri yaitu faktor lingkungan, jika kita tidak mendapatkan perlakuan yang layak dalam lingkungan keluarga ataupun saudara dan  teman kita bisa bertemu dengan terapis atau konselor terdekat.
  • Mengatur waktu, selain untuk membagi waktu untuk kegiatan positif lainnya, jangan lupa untuk menyediakan waktu untuk self-care, merawat diri sendiri, melakukan aktivitas yang kita nikmati, seperti hobi dan hang out dengan kerabat. Hal ini mengarahkan kita kedalam kegiatan yang menciptakan kebahagiaan atau membuat kita memiliki rasa pencapaian, hal ini dapat mengurangi stress dan memperbaiki mood kita.

Dalam kesimpulannya, mengelola kecemasan/anxiety adalah proses yang berkelanjutan dan mungkin membutuhkan waktu serta upaya yang konsisten. Dengan mengenali tanda-tanda dan gejala kecemasan, menggunakan teknik pengelolaan yang efektif, mencari dukungan sosial, dan menjaga gaya hidup yang sehat, kita dapat menghadapi kecemasan dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup kita. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pendekatan yang tepat bagi semua orang, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan adalah langkah bijaksana. Kecemasan dapat diatasi, dan dengan dukungan yang tepat, kita pun dapat mengelola kecemasan dengan baik dan menjalani hidup dengan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *