Saturday , 20 May 2024
Nasional

Kumpulan Wisata Religi (Part II)

  • February 18, 2025
  • 0

Salah satu jenis wisata yang termasuk dalam kategori wisata budaya adalah wisata religi. Untuk melakukan ziarah atau kegiatan keagamaan lainnya, wisata religi termasuk dalam wisata budaya (disebut juga

Share:
Kumpulan Wisata Religi (Part II)

Salah satu jenis wisata yang termasuk dalam kategori wisata budaya adalah wisata religi. Untuk melakukan ziarah atau kegiatan keagamaan lainnya, wisata religi termasuk dalam wisata budaya (disebut juga dengan “wisata budaya”). Akibatnya, banyak umat Islam sering menggambarkan wisata religi sebagai ziarah ke lokasi-lokasi yang memiliki makna sejarah Islam.
Berikut melanjutkan di bagian part I untuk perjalanan religi baik di dalam negeri:
1. Masjid Bauturrohman Aceh
Masjid Baiturrahman merupakan tempat ibadah yang menyimpan simbol-simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh sendiri. Merupakan peninggalan Kerajaan Aceh. Kehadiran masjid ini sangat penting, terutama mengingat kelangsungan struktur selama tsunami Aceh 2004. Masjid mengalami renovasi lebih lanjut setelah tsunami karena mengalami kerusakan yang lebih sedikit di beberapa daerah. Masjid Baiturrahman berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan di Aceh selain berfungsi sebagai tempat ibadah. Masjid ini menarik banyak pengunjung karena merupakan salah satu landmark paling dihormati di Provinsi Aceh.
2. Masjid Agung Jateng di Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di pusat kota Semarang juga menawarkan wisata religi. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan unsur arsitektur Jawa, Islam, dan Romawi.
Selain itu, menara Al Husna yang tingginya kurang lebih 99 meter menjadi keistimewaan lain dari masjid ini. Selain itu, kemegahan MAJT dilengkapi dengan kanopi hidrolik yang sangat besar seperti Masjid Nabawi di Madinah. Selain sebagai tempat salat, masjid ini sering dijadikan sebagai tujuan wisata, sarana pendidikan, dan pusat dakwah Islam.
3. Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari di Tebuireng Jombang
Lokasi ziarah ini adalah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Objek dan informasi yang dipamerkan di museum ini menjelaskan bagaimana Islam menyebar ke seluruh nusantara. Museum ini dilengkapi dengan tugu At-tauhid yang dihiasi 99 Asmaul Husna, dan memiliki struktur berbentuk piramid. Museum ini menawarkan berbagai informasi dan objek perkembangan tokoh Islam yang membuatnya tak kalah unik. Wisata religi ini menawarkan catatan sejarah tentang keberadaan Islam yang dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat umum, menjadikannya tempat liburan keluarga yang disarankan.
4. Indonesian Islamic Art Museum
Museum Seni Islam Indonesia adalah museum yang mengabadikan warisan atau sejarah penyebaran Islam secara global. Museum yang terletak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini diresmikan pada 28 Desember 2016.
Museum Seni Islam Indonesia, meski baru dibuka, merupakan lembaga penting karena merupakan lokasi pertama di Indonesia yang menampilkan sejarah Islam sejak kelahirannya. Karena dibangun dengan menggunakan teknologi informasi terbaru yang disebut Augmented Reality, museum ini menarik untuk dikunjungi (AR).
5. Makam Sunan Gunung Jati
Salah satu dari sembilan makam wali yang juga dikenal sebagai Wali Songo adalah Makam Sunan Gunung Jati. Selain sering digunakan untuk ziarah dan wisata religi, juga menjadi penanda sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Kabupaten Cirebon merupakan salah satu tempat ziarah terpopuler di Jawa Barat. Penduduk Jawa Barat merupakan mayoritas pengunjung Makam Sunan Gunung Jati, namun ada juga yang berasal dari wilayah lain di Indonesia.
Juga, mereka yang datang tidak semuanya Muslim. Banyak dari mereka adalah penganut Konghucu, sementara banyak lainnya adalah penganut Buddha yang berziarah ke kuburan.
6. Masjid Agung Demak
Salah satu kompleks masjid paling awal di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, adalah Masjid Raya Demak. Masjid ini diperkirakan dibangun oleh Wali Sanga, seorang pendukung Islam di Jawa, dengan nama Sunan Kalijaga yang paling terkenal, pada abad ke-15, di bawah pemerintahan Kesultanan Demak pertama, Raden Patah. Beberapa makam raja Kesultanan Demak, termasuk Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak, dan para pengikutnya, terletak di sekitar kompleks masjid ini. Bangunan lain di kompleks ini adalah Museum Masjid Raya Demak, yang menyimpan banyak artefak yang berkaitan dengan sejarah berdirinya masjid. Tembikar Vietnam digunakan untuk dinding.
7. Gereja Blenduk di Semarang
Salah satu daya tarik Kota Tua adalah Gereja Blenduk Semarang yang dibangun pada tahun 1753. Bangunan Neo-Klasik ini menonjol dibandingkan dengan bangunan Kota Tua lainnya, yang seringkali membatasi jalan dan tidak menonjolkan bentuk. . Bentuknya lebih jelas. Bangunan yang dikenal dengan Gereja GPIB Immanuel ini terletak di Jalan Letjend Suprapto No. 32 Kota Lama Semarang. Struktur gereja yang ada saat ini merupakan struktur simetris dengan fasad tunggal yang terbagi menjadi tiga bagian secara vertikal. Total ada dua lantai. Struktur ini menghadap ke selatan. Kebaktian Minggu masih diadakan di gereja ini.
8. Goa Maria Sendangsono, Yogyakarta
Wisata suci Katolik bernama Goa Maria Sendangsono sangat populer. Awalnya, Sendangsono berfungsi sebagai perhentian bagi para pelancong yang menuju Borobudur. Karena mata air atau sendang di antara dua pohon sono, lokasi ini menjadi persinggahan saat berwisata ke Jogja. Pada tanggal 8 Desember 1929, Romo Van Lith SJ dan Romo JB Prennthaler SJ berperan penting dalam pengakuan Goa Maria Sendangsono. Romo Mangunwijaya, sementara itu, membangun kompleks wisata religi Sendangsono menggunakan material alam, sehingga berkarakter budaya Jawa.

9. Maha Vihara Mojopahit (Budha Tidur)
Di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, terdapat sebuah vihara bernama Maha Vihara Mojopahit. Struktur utama candi yang dibangun di atas lahan seluas 20.000 meter persegi ini memiliki ciri arsitektur Jawa dan atap joglo. Bhante Viryanadi mempelopori pembangunan vihara ini pada tahun 1987, dan Bhante Ashin Jinarakkhita serta Gubernur Jawa Timur membukanya secara resmi pada tanggal 31 Desember 1989. Patung Budha Tidur yang terletak di Maha Vihara Mojopahit ini berkembang menjadi wisata Mojokerto tengara. Patung Buddha Gautama ini memiliki tinggi 4,5 meter, lebar 6 meter, dan panjang 22 meter. Patung Buddha terbesar ketiga di Asia Tenggara, yang satu ini juga terbesar di Indonesia.
Patung emas Buddha tidur yang dapat ditemukan di Maha Vihara Mojopahit melambangkan wafatnya Siddharta Gautama. Arah monumen ini adalah selatan, pusat agama Buddha. Pagar emas mengelilingi patung Buddha Tidur untuk mencegah wisatawan memotret pemandangan tersebut. Maha Vihara berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi umat Buddha, oleh karena itu melakukan hal ini membantu melestarikan kesucian patung Buddha Tidur.
10. Istana Siak Sri Indrapura di Riau
Salah satu wisata religi bersejarah Kesultanan Islam Sumatera yang terkenal adalah Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Wisata religi Islam sangat disukai di negara lain. Sultan Syarif Kasim II, seorang raja yang terkenal dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, bertempat tinggal di istana ini. Salah satu bagian kerajaan Islam yang tidak pernah ditaklukkan Belanda adalah Kesultanan Siak. Keagungan kerajaan Islam disegani Belanda yang ragu-ragu. Namun, Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kekayaan dan kekuasaannya pada tahun 1945 karena rasa kewajiban yang mendalam untuk bergabung dengan Republik Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *