Salah satu pulau paling tidak biasa di Indonesia adalah Pulau Maratua. Pulau Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Filipina dan Sabah Malaysia ini menawarkan atol karang yang menakjubkan dan belum tersentuh. Sebutan “Paradise Island” atau “surga” diberikan kepada Maratua oleh para pengunjung yang berwisata ke sana. Apa yang menarik dari Pulau Maratua?, Pulau yang menakjubkan ini terletak di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berbatasan dengan Filipina dan Sabah, Malaysia. Pulau ini terletak di Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan, sebelah selatan Pulau Tarakan.
Menuju Pulau Maratua
Pulau Maratua terletak di Laut Sulawesi, tepatnya di dekat Tarakan, Kalimantan Timur, di bagian selatan kota. Kamu harus terlebih dahulu menuju Bandara Juwutan Tarakan untuk mencapai lokasi ini. Banyak penerbangan sekarang tersedia ke Tarakan.
Kamu dapat mengambil penerbangan dari Tarakan ke Bandara Tanjung Redeb di Kabupaten Berau. Kamu bisa naik kapal penumpang atau speed boat ke Pulau Maratua dari Tanjung Redeb. Pulau Maratua dapat dicapai dari Tanjung Redeb dengan speed boat dalam waktu sekitar 3 jam.
Pulau Maratua kini telah memiliki Bandara Maratua pada tahun 2015 karena banyak orang yang ingin mengunjungi pulau tersebut. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk terbang langsung ke Pulau Maratua lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan speed boat.
Lokasi Pulau Maratau
Hanya ada dua jalur untuk menempuh ke sini yaitu Jalur Udara dan Jalur Laut:
1. Jalur Udara
Pemerintah Kalimantan Timur akhirnya membangun bandara di Kota Maratua sebagai tanggapan atas meningkatnya jumlah pengunjung yang berkunjung ke pulau ini.
Rute penerbangan ini bisa kamu gunakan dengan berangkat dari Bandara Kota Tarakan dan langsung menuju Bandara Kota Maratua dengan pesawat perintis tipe Cesna. Mengingat hanya membutuhkan waktu 30 menit, rute ini jelas lebih cepat.
2. Jalur Laut
Kota Tarakan berfungsi sebagai titik awal jalur ini. Ambil penerbangan dari sana dengan tujuan mendarat di Bandara Tanjung Redeb di Kabupaten Berau. Saat kamu tiba di Bandara Tanjung Redeb, sewalah speedboat untuk mengantar kamu ke pulau tersebut.
Speed boat ini dapat menempuh jarak sekitar 3 jam dengan kecepatan sedang. Udara segar dan pemandangan laut yang mempesona di sepanjang rute akan membuat kamu tertarik meski jaraknya cukup jauh.
Tiket Masuk
Tidak ada biaya masuk bagi pengunjung yang datang ke sini. Dengan kata lain, tidak ada biaya untuk mengunjungi pulau ini. Meskipun demikian, kamu harus membayar ekstra untuk pulau ini jika ingin melakukan berbagai aktivitas laut atau menginap.
Misalnya, baju selam tidak termasuk dalam harga sewa alat selam, yakni sekitar Rp 650.000. kamu juga dapat menyewa peralatan yang diperlukan untuk snorkeling dan menikmati keindahan dasar laut dengan biaya sekitar Rp 40.000 selama 12 jam.
Sekilas Tentang Pulau Meratau
Ada 4 komunitas di pulau kecil dekat Kepulauan Derawan yang dihuni sekitar 3.000 orang ini. Suku Bajo membentuk populasi di pulau itu, dan memancing adalah sumber pendapatan utama mereka.
Sejumlah besar pulau-pulau kecil, termasuk Pulau Semut, Sidau, Sangalan, Andongabu, Nusa Kokok, Bulingisan, Nunukan, Pabahanan, Bakungan, dan Godong Pasir, mengelilingi pulau yang terletak di Laut Sulawesi di sebelah timur Pulau Kalimantan ini.
Kamu akan disambut oleh eksotisme laut biru murni, angin sepoi-sepoi yang menyenangkan, dan ombak yang tenang saat pertama kali tiba di kawasan pulau ini. Juga, kawasan ini dikelilingi oleh hutan bakau dan pantai pasir putih murni.
Selain menghibur, pulau ini memiliki beragam fitur alam yang patut dijelajahi, termasuk gua, terumbu karang, Danau Ubur-ubur, tempat penyu bertelur, dan hingga 21 lokasi penyelaman tempat kamu dapat menemukan berbagai spesies yang menggemaskan dan tidak biasa.
Jika kamu beruntung, kamu mungkin bisa bangun dan bertemu dengan berbagai makhluk air, termasuk hiu, cumi-cumi, belut pita, kuda laut, lobster, ikan pipa, penyu, dan bahkan ikan pari yang sangat besar. Cukup terjun lima meter di bawah untuk menikmati kemegahan dunia bawah laut.
Sejarah Pulau Maratau
Nama Pulau Maratua memiliki asal usul yang misterius. Dikatakan bahwa dua keluarga dari pulau terpisah pernah terlibat konflik atas putra dan putri keluarga tersebut. Pulau Panjang hanya dapat dicapai dengan perahu.
Tak disangka, badai laut melanda di tengah perjalanan, membawa angin kencang dan ombak besar yang menerjang, menyebabkan kapal yang ditumpangi kedua keluarga itu terbentur karang dan pecah berkeping-keping. Orang-orang di kapal tenggelam dan tidak dapat diselamatkan.
Jadi setiap anggota keluarga yang meninggal dunia berubah menjadi sebuah pulau. Sang calon istri mengadopsi moniker Pulau Derawan yang berarti perawan dalam bahasa daerah. Sang ibu kini disebut sebagai Pulau Kakaban, yang artinya ibu, menggantikan saudara perempuannya.
Pulau Maratua dan pulau-pulau tetangga di Kepulauan Derawan patut dikunjungi meski berada di luar perbatasan Indonesia. Kamu bisa belajar dari penduduk asli selain menikmati keindahan alam sekitar pulau, baik di atas maupun di bawah air. Karena letak pulau yang berada di antara Malaysia dan Filipina, potensi wisata Maratua dipastikan akan terus berkembang.