Dewasa ini olahraga menjadi fenomena budaya yang tersohor dan kompleks, mempunyai dua konsekuensi, yaitu positif dan negatif untuk individu dan masyarakat. Hal itu mempunyai makna secara menyeluruh, jika tidak semuanya, tentu dikondisikan oleh institusi sosial, termasuk pendidikan, ekonomi, seni, politik, hukum, komunikasi massa dan diplomasi internasional. Sejak dulu, inisiatif dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik, yang berperan serta dalam upaya peningkatan prestasi olahraga telah dirasakan oleh masyarakat.
Olahraga dapat memengaruhi hubungan antar bangsa atau negara, status kehidupan dalam masyarakat, kehidupan perdagangan, perkembangan bahasa, nilai-nilai etik, kepahlawanan, bahkan dapat pula memengaruhi model-model dan gaya pakaian. Dari olahraga akan didapatkan kesenangan, kepuasan dan dapat pula menimbulkan semangat, dedikasi serta fanatisme.
Dalam perkembangan kemajuan sekarang pengaruh politik cukup besar terhadap pembinaan olahraga. Karena olahraga juga merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan disiplin dan tanggung jawab, kreativitas dan daya inovasi, serta mengembangkan kecerdasan. Hal itu telah dibuktikan juga kaitannya dengan politik. Dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna, bahkan sudah tidak terlihat makna olahraga itu sendiri setelah semuanya terbaur oleh politik,
Perkembangan olahraga tidak dapat di pisahkan dari kecenderungan perkembangan olahraga pada tingkat global, terutama pengaruh dari gerakan Olympiade sebagai sebuah idealisme, yang sedemikian kuat dalam memberikan arah, isi dan pengorganisasian kegiatan olahraga pada umumnya. Dan untuk dapat bersaing diperlukan pembinaan yang terstruktur. Dan harus diselenggarakan dengan berbagai cara yang dapat mengikutsertakan atau memberi kesempatan seluas ? luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga secara aktif, berkesinambungan, dan penuh kesadaran akan tujuan olahraga yang sebenarnya.
Akan tetapi dalam perkembangannya semua itu tidak lepas dari intervensi politik, baik intervensi itu menimbulkan kemajuan atau bahkan kemunduran dalam bidang olahraga. Dan dalam hal ini pengaruh sistem politik mempengaruhi model pembinaan dan institusi yang menanganinya, karena jika dalam pembinaan yang dilakukan oleh institusi yang ditunjuk salah maka pengaruh perkembangan akan olahraga juga akan tidak memperoleh prestasi yang maksimal atau kemrosotan prestasi.
Dimasa sekarang ini peran olahraga makin penting dan strategis dalam kehidupan era global yang penuh perubahan, persaingan, dan kompleksitas. Hal tersebut menyangkut pembentukan watak dan kepribadian bangsa serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan. Olahraga telah terdapat dalam berbagai bentuk di dalam semua kebudayaan yang paling tua sekalipun.
Berbicara Soal Olahraga, banyak sekali orang-orang yang dikagetkan dengan isu-isu yang beredar di Tanah Air kita Indonesia tentang batalnya Indonesia sebagai Tuan rumah FIFA U-20 akibat dari campur tangan isu politik yang sedang panas saat-saat ini. Event Olahraga Internasional adalah etalase bagi negara-negara di dunia untuk menaikkan prestise ekonomi negaranya dihadapan negara-negara lainnya.
Kemampuan menyelenggarakan event sekelas piala dunia dan olimpiade dengan baik dan menarik adalah suatu hal penting. Namun, kemamuan menjadikan event olahraga internasional sebagai instrument untuk me-leverage reputasi negara di pentas duniah jauh lebih penting dan strategis. Karena itulah negara-negara di dunia ini saling adu tawar dana di argument di komite Olimpiade atau FIFA untuk menjadi ?Host? event olahraga Internasional sekelas Olimpiade dan Piala Dunia.
Jadi dalam konteks negara-negara yang kineraja perekonomiannya saedang melejit, event sekelas Olimpiade dan piala Dunia adalah event berharga untuk melengkapi raihan ekonomu negara tersebut di pentas global yang akan melahirkan reputasi ?Kelas atas? dimata negara-negara lainnya. Dan reputasi tersebut adalah salah satu asset yang sangat langka di satu sisi dan sangat berharga secara geopolitics di sisi lain. Mengapa ? langka karena kerasnya persaingan untuk mendapatkan status sebagai tuan rumah dari event mondial berkelas premium tersebut. Berharga karena asset semacam itu masuk ke dalam kategori ?Soft Power?, sebuah asset tidak berbentuk yang mengindikasikan bahwa negara tersebut memeiliki pengaruh di tingkat global (State Influence).
Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa keikutsertaan tim nasional (timnas) Israel dalam ajang olahraga tersebut tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.
“Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat,” ujar Presiden dalam keterangannya pada Selasa, 28 Maret 2023, di Istana Merdeka, Jakarta.
Kepala Negara juga menyebut bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati. Oleh karena itu, Presiden menegaskan untuk tidak mencampuradukkan urusan olahraga dan politik.
“Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik,” tegas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menuturkan bahwa saat ini pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah berusaha untuk menemukan solusi terbaik mengenai keikutsertaan timnas Israel. Presiden bahkan telah mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA.
“Saat ini, FIFA juga telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20. Tapi kita, baik pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik,” tutur Presiden Jokowi.(www.presidenri.go.id)
Kesimpulannya adalah, dari kasus ini bahwa politik dan olahraga saling terkait erat. Seperti yang terjadi dalam kasus ini, politik dapat memengaruhi banyak hal dalam olahraga, termasuk regulasi, pendanaan, dan keamanan. Pemerintah Indonesia harus memperhatikan persyaratan Visa yang diperlukan oleh seluruh peserta turnamen, yang diatur oleh FIFA. Namun, kebijakan Visa Indonesia yang cukup ketat, terutama setelah terjadinya serangan terorisme di Jakarta pada 2016, membuat banyak peserta turnamen kesulitan dalam memperoleh visa masuk ke Indonesia.
Selain itu, masalah pendanaan juga menjadi masalah penting dalam kaitannya jdengan politik. Pemerintah Indonesia tidak dapat menjamin pendanaan turnamen yang diperlukan oleh FIFA. Masalah ini dapat menjadi salah satu factor utama mengapa Indonesia kehilangan hak maenjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dalam kasus ini, FIFA memutuskan untuk memindahkan turnamen ke Arab Saudi karena Indonesia gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FIFA. Keputusan ini diduga kuat dipengaruhi oleh factor Politik dan keamanan yang lebih besar.
Dari kesimpulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa politik dan olahraga sangat saling terkait dan penting bagi pemerintah untuk memastikan persyaratan yang diperlukan oleh badan olahraga Internasional terpenuhi agar mereka dapat menjadi Tuan Rumah turnamen olahraga Internasional.
Referensi :
– http://detiknews.tv/pengaruh-politik-dalam-pembinaan-olahraga/
– https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/05450081/renungan-politik-setelah-status-tuan-rumah-piala-dunia-u-20-menguap
– https://www.kemenpora.go.id/detail/3324/soal-piala-dunia-u-20-presiden-jangan-campur-aduk-olahraga-dengan-politik